“Bertahan Di HatiKu!”
Aku tahu…
Hidupmu seperti sungai raksasa beraliran deras
Bergejolak bergemuruh menakutkan
Bergelombang berderu memekakan telinga
Kau takut, kau gentar
Kau lelah, kehabisan akal
Kau tercekik menggelepar kehabisan nafas
Kau menjerit, kau menangis
Kau menggigil, menipis asa
Kaki kecilmu tak mampu lagi melompat
Tangan lemahmu tak sanggup mengayuh dan berenang
Jantung rentamu tak kuat berdetak beraturan
Jangan takut anakKu
Jangan gentar buah hatiKu!
Mata kecilmu tak sanggup melihatKu
Namun Aku ada!
Menangis menahan perih dan rasa tak tega
Melihatmu, merasakan semua rasamu!
Kau milikKu, harta kesayanganKu
Masakan Aku rela membiarkanmu tertelan deras aliran?
Masakan Aku tahan melihatmu hancur dan terhilang?
Tak mungkin dan tak akan!.
Jangan berdiam, anakKu…
Jangan tenggelam, buah hatiKu!
Jangan menyerah dan hilang daripadaKu!
Berpalinglah dari segala gemuruh yang menciutkan nyalimu!
Dari semua deru yang memekakkan telingamu!
Lihat ke atas... dan temukan
ada jembatan kokoh akan membawamu ke seberang!
Gapai ke atas… dan rasakan
di ujung sentuhan jemarimu yang lelah
Berpegang eratlah pada hatiKu
Bertahan di
Tutup mata dan telingamu
Tarik nafas tenang satu persatu
Dengar detak jantungKu
Berirama sama dengan jantungmu.
Rasakan denyut nadiKu
Mengalir dalam kecepatan sama dengan nadimu.
And be still…
And be still…
And see for your self that you are there!
Dan tenang…
Dan tenang…
Dan lihat sendiri kau sudah tiba di
Di seberang sungai raksasamu…
(Semua sudah berlalu, AnakKu…buka saja matamu!)
Di hamparan rumput dan bunga2 ungu
Di keteduhan dan suara alunan merdu
Di aroma semerbak memenuhi rongga dadamu
Di udara baru, nafas baru memuaskan bilik jantungmu
Di tempat lembut, kokoh tenang dan nyaman
Di situ harusnya tempatmu…
Bertahan di hatiKu!
Bertahan di hatiKu!
Kikz.
No comments:
Post a Comment