Sunday, July 12, 2009

Membagi Kasih...!

"Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku."

Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

Dan Raja itu akan menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:35-40)

Puji Tuhan jemaat GPDI North Philly-pun sedang belajar melakukan perintah ini. Kita semua patut bersyukur bahwa Tuhan memberi kita kesempatan dan 'greget' untuk bisa membagi kasih dan memberi pada mereka yang terlunta.

Uang yang kita kumpulkan bersama dalam 'persembahan kasih' telah dikirim ke Indonesia, khususnya kota Malang, Jawa Timur dan memberkati 30 keluarga miskin yang tinggal di pemukiman kumuh dan kolong-kolong jembatan. Bantuan dibagikan dalam bentuk paket bahan2 sembako. Masing2 keluarga menerima 1 karung beras, 1 dos mie instant, minyak goreng curah dan gula.

Terima kasih banyak buat rekan2 di Malang (Niel, Tetha, dan Ibu Pdt. Sarah AR Umboh) yang berjerih lelah melaksanakan 'kerinduan' kami ini. Terima kasih juga buat SEMUA jemaat GPDI North Philadelphia yang dengan bahagia terlibat dalam proyek kasih ini.
Berikut laporan pelaksanaannya dalam bentuk slide show foto2.

Sampai bertemu di program kasih berikutnya, di tempat dan tujuan yang berbeda!

Tuhan Memberkati!

Click to play this Smilebox slideshow:

Create your own slideshow - Powered by Smilebox
Make a Smilebox slideshow

Sunday, May 24, 2009

Dia Selalu Di Sampingmu!

Seorang ayah yang memiliki putra berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putranya ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.

Selang beberapa waktu kemudian, dikota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser terjual habis. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan untuk dirinya dan anaknya.

Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh, sang ayah duduk dan putranya tepat berada disampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak inipun tidak betah duduk diam terlalu lama dan tanpa sepengetahuan ayahnya, ia menyelinap pergi.

Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada disampingya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut.
Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu yang sederhana, Twinkle-twinkle Little Star. Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung. Seluruh penonton terkejut, melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil.

Sang pianis pun terkejut dan bergegas naik keatas panggung. Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata “Teruslah bermain”. Sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya. Sang pianis lalu duduk disamping anak itu dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu, ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersbut.

Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung. Sang anak jadi GR (Gede Rasa), pikirnya, ”Waaah….dahsyat juga nich….., baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!” Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk disebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Apa implikasinya dalam hidup kita? Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Allah ada disamping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Allah disamping kita, semua yang kita lakukan sia-sia. Tapi bila Allah ada disamping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang disekitar kita.

“Cukuplah kasih karunia-Ku bagiMu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Kor 12 : 9)

kikz.

Monday, May 18, 2009

"Tawaran tengah malam."

“Mau kenang2an apa dariku?” tawaranmu tengah malam itu.
Aku tertawa. Cuma tertawa, karna tak siap merinci ribuan yang telah aku punya darimu.

Setelah diberi cukup bilangan waktu, otakku mulai meregister satu per satu.
Mari kurinci yang ribuan itu. Yang mungkin kau tebar tanpa sadar telah menjadi bagian dari siapa aku.

Entah sudah berapa puluh waktu, kau taruh ini di hariku
‘perjalananku haruslah naik dan tak pernah turun!’.
Original dan baru!
Cuma milikmu, ditaruh khusus padamu… dan kau ulur bagiku!
(pasti kau sangkal bahwa kau yg menaruhnya, pasti kau bilang kau cuma buruh tani yg menanam bibit yg sudah ada. Apapun sebutannya, aku dapatkan darimu!)

Ingat ketika aku jengah,? (fragmen kecil dalam perjalanan kita ke Virginia)
membiarkan orang bermain2 dgn egoku dan mencampak isi otak di tanah?
Aku marah karena tak lagi bisa marah!
Aku kehilangan expertiseku dlm berkonfrontasi!
merasa munafik dan tak lagi bertaring…
aku tak menyukaiku karna merasa aneh dan bukan aku!
Lalu kau masuk, tenang dan lembut… menamai keresahanku itu
‘belas kasih yang mulai berkecambah’
yang merubahku bukan lagi dulu tapi baru!
Kau bilang kau melihat jalanku sedang naik setapak.
begitu harusnya kita, memandang orang dari kacamata kasih yg sebenarnya.
Tidak lagi menghakimi tetapi iba dan mengasihani.
Tidak sibuk menyusun strategi perlawanan, tetapi mencari cara untuk memberkati!
Aku suka ini karena menjelaskan fenomena asing yang tak kukenali.

Satu ketika kau sangat percaya
‘kau, aku dan mereka…kita ditanam berdekatan supaya kuat’ .
Katamu seperti serumpun tanaman perdu,
berbagi matahari, oksigen, air dan tanah gembur
tumbuh kuat, sehat dan subur… memungkinkan proses berkembang dan menghasilkan buah.

Dan kalau buah kita mulai ranum
semerbak mengundang dengan aromanya yang harum
kau bilang biarkan saja… relakan!
tangan2 kasar memetik, meremas atau bahkan merampas.
Pasti sakit, waktu kita terpupus dan menetes getah
Tersenyumlah, katamu.
Karna ternyata kita sedang berhasil
Buah kita yang manis, segar dan banyak berair
Sedang memuaskan dahaga dan mengenyangkan musafir
Dan kita, katamu lagi…tak akan busuk tergantung di pohon.
‘Sebab buah kita haruslah bisa dinikmati orang… bukan kita sendiri!’

Lalu kau juga jeli melihat‘kita diadopsi menjadi keluarga’
diangkat dari yang sia2, ke tempat tinggi berarti murni
dari yang papa, menjadi pewaris pemilik segala
karna sekarang kita sudah sah menjadi anggota keluarga
bukan cuma yang disini antara kau, aku, dan mereka… tetapi juga Dia!
kau bilang “betapa berharga kita di mataNya”

Padaku kau perkenalkan ‘teori anak gadis Yefta’
Menurutmu, harusnya seperti itu sikap hati kita
Ketika seharusnya sangat istimewa dan satu-satunya,
Tapi yang terjadi malah…
dalam kemurnian perawan suci yang belum sempat kenal lelaki
pasrah dijadikan tumbal korban bakaran
bukan karna tak berdaya dan tak punya pilihan
tapi dengan sadar menawarkan diri dan mengambil keputusan
ikut terlibat menjadi bagian penggenapan nazar yang terlanjur terujar
…harga sebuah kemenangan gilang gemilang! (yang padahal sama sekali bukan miliknya.)
Ekstrim… pikiranmu yang ini!
Belum bisa kujanjikan kalau aku bisa mengerti…
…nanti satu kali, ketika pada kesempurnaan aku telah dekat sekali… semoga bisa!

Aku suka sekali yang ini…‘jangan pernah kehilangan mimpi!’
Hitung dan ingat semua pengalaman bersama.
Bukankah yang lebih indah dari pemberian adalah si pemberi?
Dan yang lebih aman dari penyertaan adalah yang menyertai?
Yang lebih menggairahkan dari perjalanan… adalah yang berjalan bersama kita!
Katamu teruslah bermimpi… berjalan bersama dan melakukan hal2 indah yang banyak sekali!
Sebab kau, aku dan Dia… kita adalah rekan sekerja
Untuk mewujudkan mimpi2 indah itu… dalam dunia nyata!

Ada satu lagi, pemberianmu yang kucintai…‘membangun istana bagi orang lain!’
Ini aku, sungguh2 warnaku! Kurasa paling pas dan cocok untukku
Karna memang ini pakaianku, cara berdandan bersolek gayaku!
Aku sukaaa sekali… kau memberi merek mahal pada bajuku hari-hari!

Lalu ada lagi satu…
Yang kau tulis dan kujawab merdu
Sebaris kata sederhana, bergulir menjadi rangkaian pantun berbalas sambut!
‘batasan itu ada… untuk membuat kita tetap berharga!
… dan terjaga BERMAKNA!
(agar tak jadi serupa sewarna. barang kodian, semua sama. murah meriah tak ada beda! sebab lalu apa indahnya? tak ada jua istimewanya! selain tergeser, terdorong, keluar... terafkir saja!!! Iiihh... tak maulah kita!)
Maka itu kunikmati saja...
semua batasan yg dipasang dan sudah selalu ada
agar aku... tetap berharga!
... dan terjaga indah istimewa BERMAKNA!

Belum lama yang lalu kau berikan aku
‘orang2 luar biasa yang khusus ditaruh di sekitarnya akan dipakai untuk merubahnya, tinggal percaya saja!’
Nah, ini dia yang belum sepenuhnya kumengerti…
(karna pada kasusku, tak kulihat ada mereka disekitarnya!)
Cuma ada aku, jadi kenapa bukan aku saja?
Kalau mauku… mustinya aku yang dipakaiNya.
Karna cintaku idealnya kumaknai dgn berbuat sesuatu… bukan cuma percaya dan menunggu!
Supaya hasilnya kulihat dia nikmati
Supaya aku merasa berguna dan berfungsi.
… belum sekarang, tapi suatu kali nanti. Semoga otak bebalku bisa mengerti!

Tempo hari, kau melucu…‘marah itu memberi kebaikan minimal sesuatu’
It’s true! It’s true! dengan girang sambutku.
Pada marahku, adalah frustrasi
terhadap penolakan (atau ketidak pedulian, atau ketidak mengertian) orang2 yg kucintai
atas pemberianku bagi mereka, segala yang baik dan menguntungkan.
Simplicity menggelitik ini, di kepalaku ia sekarang menghuni,
aku tahu secara sporadic nanti
akan memunculkan senyum ke permukaan dari hati.
Inipun milikmu asli! Lahir dari pengamatanmu, sehari ke sehari!

Masih ada sekian ribu lebih sedikit lagi…
Rema, teori, ideologi, buah pikiran, permenungan, penyadaran… yang kau rakit.
(semacam pencerahan, atau entah apalah kau mau menamai)
Intinya… semua bagiku menjadi hikmat!
Tetesan marifat yang menunggui dan mengisi jasad!

Maka jawabku,
Untuk tawaran tengah malam itu,
Tak usah repot… padaku tak perlu kau beri
Kenang2an benda kasat mata yang artinya jadi pucat pasi (jika ditaruh sisi bersisi)
Dengan yang sekian ribu lebih sedikit darimu yang telah lama dalamku terpatri.
Yang bukan kasat mata, tapi jauh lebih berharga.
tak akan rusak, tak mungkin tercuri, tak hilang, tak pergi.
tinggal di benak, terpeluk erat di sanubari
mengikuti setiap langkahku seperti bayang2.
di pagi hari menempel pikiranku seperti embun di kelopak bakung dan putik bunga rumput.
di rembang tengah hari lekat erat pada langkah kakiku seperti bayang2 pada obyeknya.
di ambang senja terlukis sempurna
seperti semburat emas jingga
di langit yg beranjak pergi merangkum pekat malam…
…menjelang pagi!

Itu semua,
Arti kenang2mu bagiku!

April 23, 2009
Buat Angky dengan segenap kasih; ini salam perpisahanku untuk melepas pergimu!)
Kikz.



Tuesday, March 17, 2009

Saturday Prayer Meeting At The Mayaks'

Click to play this Smilebox slideshow: Alet's Prayer Meeting!
Create your own slideshow - Powered by Smilebox
Make a Smilebox slideshow

Halluuuu... hallluuu.....

Semua dalam keadaan baik thooo???? Puji Tuhan!!!

Nih dia foto-foto acara doa sabtu di rumah Alet dan Jason di Slatington. Sudah selesai dikemas dalam bentuk slide show. Thank you for inviting us Alet and Jason... We had a joyful day! So long... 'till the next visit ya...!!!

Selamat menikmati ....!!!!

Have A Blessed Day, Everyone ...!!!!!!!!

Monday, March 16, 2009

Ajar Aku...

(Oleh: Ibu Dey)

Ajar aku...
Bersyukur untuk apa yang belum dapat kupahami
Agar aku beroleh kesempatan tuk belajar mengerti!

Ajar aku...
Bersyukur untuk sesuatu yang kuingini, tapi belum kuperoleh
Agar aku beroleh kesempatan tuk terus berharap!

Ajar aku...
Bersyukur untuk masa-masa sulit dalam hidupku
Agar aku beroleh kesempatan tuk bertumbuh!

Ajar aku...
Bersyukur untuk segala keterbatasanku
Agar aku beroleh kesempatan tuk terus berusaha!

Ajar aku...
Bersyukur atas setiap tantangan baru
Agar aku beroleh kesempatan tuk membangun kekuatanku di dalamMu!

Ajar aku...
Bersyukur untuk kesalahan yang kuperbuat
Agar aku beroleh kesempatan tuk belajar dariMu!

Ajar aku...
Menemukan cara
untuk selalu bersyukur
Setiap saat
dalam hidupku

Agar semua itu...
... menjadi berkatMu bagiku!


Kikz.

Monday, March 2, 2009

Chattingku Dengan Tuhan!

Kiriman dari Sdri. Essy
(Thank you! God bless you always!)


Hari ini saya sedikit galau dengan kejadian yang terjadi. Bukan hanya galau, saya sampai terserang sakit hati. Anda tahu, saya memiliki kebiasaan yang sedikit buruk dengan mencantumkan suasana hati dalam status YM saya. Alhasil, seorang teman dalam List YM saya pun berkomentar mewakili TUHAN untuk menghibur dan menguatkan saya.

Status YM saya sebelum chatting dengannya (sebut saja Teman) adalah HEARTACHE. Entah mengapa, teman saya yang “serius” ini begitu puitis (saya pikir dia hanya mengerti bahasa2 rumit dalam computer , ternyata salah.. dia juga tau tentang seni sastra yang sedang saya gandrungi) sampai-sampai saya merasa sedang bercakap2 dengan Tuhan sendiri.. Berikut catatan percakapan kami..mudah- mudahan menjadi berkat untuk kita semua :

Tuiiingg !!!! Kotak Chatting tiba2 menginterupsi pekerjaan saya (dan layar facebook saya .. hehehe)

Teman : maafkan dia yg telah menyakitimu anakKu..karena Aku telah memaafkanmu terlebih dahulu, Aku mengasihimu dan tidak akan membiarkan engkau sendiri

Saya : Jangan sok tau dan membuat ku menangis di tempat deh Friend

Teman : Mengapa? Apakah engkau kecewa denganKU sehingga engkau ingin menangis? percayalah AKU tidak akan sekali-kali akan membuat engkau menangis; tapi jika memang engkau menangis.. itu karena aku ingin engkau lebih Dekat padaKu
memanggil namaKu itu yang yg Aku tunggu..... biarkan Aku memelukmu.. biarkan Aku menghapus air matamu biarkan Aku menceritakan keajaiban2 yang telah terjadi padamu; biarkan Aku membawamu terbang tinggi; biarkan Aku untuk mengatakan.. semuanya sudah selesai....

Saya : Babeh, aku tidak kecewa denganMU... aku juga tak marah denganMU.. tapi hidupku saat ini sungguh membingungkan. . dan aku terlalu naif untuk bisa menyusun kata2 yang tepat untuk mendeskripsikan perasaanku.. aku tahu Beh,...setiap tetesan airmataku Engkau sanggup menterjemahkannya dengan baik.... hanya saja...sering aku bertanya... mengapa untuk hal yang sangat sederhana saja aku tak mampu berbuat apa2 R??... katakan padaku, Beh!

Teman : Anakku, pernahkah engkau melihat hari-hari sebuelum hari ini....??pernahkah engkau melihat pertumbuhan yang telah terjadi untuk dirimu..?? apakah itu sesuatu yang membuatKU bingung karena harus terus memanjangkan Tulangmu.. membentuk tanganmu, membuat matamu yg indah dan membuat semua yg ada padamu itu sempurna..?? percayalah.. apa yg engkau anggap terlalu susah untuk engkau kejakan.... AKU dapat mengerjakannya terlebih lagi hanya kebingungan yang engkau risaukan itu terlalu musah untuk ku untuk menyingkirkannya dari hadapanmu pernahkan didalam kebingunganmu untuk mencari wajahKu..?? pernahkah didalam kecemasanmu untuk memanggilKu. .?? Aku tidak jauh... bahkan sangat dekat cari wajahKu.. dan Engkau akan menemukan Ku panggil namaKu dan aku akan mendengarmu jika engkau memanggil dan mecariKu..aku akan memerdekakan engkau dari kecemasanmu. ..mintalah HikmatKu untuk engkau berjalan hari ini

Saya : Ya Abba..Kau begitu dekat..melebihi kedekatanku dengan jantungku. Namun KAU begitu lembut, sehingga seringkali.. gemuruh kecemasanku mengalahkan suaraMU yang berjuang menghibur dan menguatkanku

Teman : ya.. kadang aku sangat keras melebihi gemuruh dan halilintar Namun seringkali Aku pun sangat lembut melebihi sapuan angin yg bertiup; untuk itulah Aku ingin engkau untuk DIAM dan BERHENTI sejenak... dengarkan suaraKu... dengarkan bisikanKu... dengarkan nasehatKu ... dengarkan HikmatKu

Saya : Ya Abba, mungkin aku yang kurang memiliki waktu tuk berdiam di dan memilih untuk mengkuti putaran hidup yang begitu cepat yang seolah ingin meninggalkan porosnya, Lalu memilih berpijak pada landasan yang goyang dan bukan pada janjiMU yang tetap... terimakasih untuk percakapan yang indah.... biarlah Kau berkati rekanku yang menjadi perpanjangan mulutMU tuk menghiburkudan tanganMU tuk membalut lukaku, jadikan dia berkat dimana pun dia berada

Teman : Biarkan kasihKu melingkupimu hari ini..dan satu hal yg perlu engkau ingat..AKU ADA DIMANA ENGKAU BERADA... Mari kita nikmati Hari Indah ini bersama-sama. .dalam Lingkupan KasihKU yang akan terus menghangatkan Jiwamu....

__._,_._

Ibu Maggie's Birthday...!!!!

Click to play this Smilebox slideshow:
Create your own slideshow - Powered by Smilebox
Make a Smilebox slideshow

Tuesday, February 24, 2009

Surat Untuk Sahabat

Dear Nilam,

Aku sedih membaca cerita tentang kepahitan hidup yang saat ini sedang dihadapi Suri, adikmu. Sampaikan salamku padanya, my heavy heart goes to her dan anak semata mayangnya.

Soal pertanyaan retorikmu tentang mengapa Tuhan memberi percobaan yang sangat berat dan tak kunjung habis untuk Suri yang sangat baik. Mengapa Tuhan berlaku tak adil dan menghukum orang yang baik (kenapa bukan suaminya yang jahat saja yang dihukum?)

Here is how I see it...

Aku menanyakan (bertubi-tubi!) pertanyaan-pertanyaan serupa ketika hidupku kacau seputar awal pernikahan kami dan proses kelahiran Tiara, anak kami. Kau tahu khan betapa semua rasanya hancur berantakan! Hidupku waktu itu rasanya rusak, buruk rupa dan tak terselamatkan! Aku merasa Tuhan begitu jahat dan sadis... menghukumku keterlaluan berat untuk kesalahan masa laluku hanya untuk menunjukkan bahwa aku salah dan Dia benar! (ingat khan kesalahan masa lalu yang kumaksud?... murtad, pilih pacaran daripada ke gereja, hanyut di pergaulan dan cara hidup dunia termasuk sex di luar nikah dan menantang Tuhan dengan memilih pasangan yang jelas-jelas gak seiman!)

Terus menerus aku bilang padaNya... "Okay, okay aku mengerti sekarang, aku salah, Engkau benar, I am sorry!" Kemudian aku menuntut untuk Dia mengakhiri penderitaanku secara instant. Tapi Dia tak mendengarku!Masalah tetap datang, makin berat dan tambah buruk. Aku gak bisa mengerti waktu itu... sudah tobat kok tetep dihukum? Bahkan aku marah... (aku gak benar-benar tahu apakah aku lebih marah padaNya karna menghukumku terlalu berat, atau marah pada diri sendiri karna aku sendiri yang memulai dan menyebabkan semua kekacauan itu terjadi di hidupku sehingga perlu dihukum!). Yang pasti aku marah aja!

Tapi sekarang aku mengerti mengapa Dia mengijinkan semua kekacauan itu terjadi dan 'menggoncang' hidupku untuk sekian waktu. Bahkan aku mengerti sekarang, bahwa percobaan dan segala yang buruk yg terjadi di hidup kita itu bukan Tuhan yang merencanakan dan membuatnya! Dia hanya mengijinkannya terjadi... tapi Dia tak pernah jauh. Dia berada dekat kita dan siap siaga untuk menangkap kalau-kalau kita jatuh. Dia siap grak untuk mengambil alih beban kalau-kalau penderitaan itu menjadi terlalu berat sehingga kita sama sekali tak sanggup lagi menanggungnya! Dia hanya mengijinkan itu terjadi untuk satu tujuan dan alasan yang BAIK untuk kebaikan kita juga! Cuma kita belum bisa melihat dan mengertinya saja saat cobaan itu sedang terjadi!). Some day... bila semua sudah berlalu, angin ribut lewat, dan cuaca tenang... baru kita akan melihat dan mengerti His reason why.

Sekarang aku mulai bisa melihat dan memahami segala sesuatu dari perspektifNya, dari sudut pandangNya...

Dia begitu mencintaiku, Dia ingin membuatku lebih sempurna. Dia merasa perlu 'memastikan' bahwa aku tidak akan pernah mengambil tikungan jalan yang salah lagi. Dia merasa perlu 'bersikap tegas' padaku supaya aku tidak membuat pilihan dan keputusan yang bodoh dan menyia-nyaiakan hidupku lagi. Dia harus yakin bahwa aku akan bersamaNya dalam hidup yang lebih berarti dalam kekekalan nanti. Karena aku sangat berharga bagiNya maka Dia tak mau kalah memperebutkanku dari tarikan tangan dunia! (Tarikan dalam perebutan ini pasti rasanya sakit!...dan sama sekali tak nyaman!)

Dia tidak sedang menghukumku, Dia hanya belum selesai mengerjakanku, menyelesaikan 'sentuhan terakhirnya' untuk memperindahku dari dalam! Dia cuma sedang mengajariku beberapa materi pelajaran tambahan. Menjadikanku lebih kuat agar aku bisa menghandle yang lebih berat. Menjadikanku lebih tenang dan bijaksana agar aku bisa melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang yang berbeda sehingga ke'aku'anku makin berkurang. Menjadikanku lebih sabar agar aku makin tahan berjalan berlama-lama menempuh jalan yang makin panjang bersamaNya. Membuatku makin kenal Dia sehingga aku lebih nyaman mempercayakan dan menaruh hidupku hanya di tanganNya!. Membuatku memahami segala jalanNya... supaya di ujung akhir badai itu aku mampu melihat dan mengakui kebesaranNya bahwa Dia sanggup membalikkan hidupku yang rusak, berantakan dan sia-sia menjadi sesuatu yang indah dan 'bermanfaat, bertujuan' bagiNya!

Coba bayangkan...
Kalau kelahiran Tiara normal-normal saja... semua gampang dan mudah. Kalau dia sehat2 saja seperti bayi lainnya yg gak usah harus terancam kematian tiap hari dalam 4 tahun pertama hidupnya. (Kamu ingat khan ceritanya kalau Tiara dulu menderita Hypoglycemia kronik selama 4 tahun pertama hidupnya? Kami harus menusuki jari jemari kecilnya untuk test darah tiap jam, kemudian 3 jam sekali kemudian dua kali sehari!) Kalau pernikahanku gak terancam bubar. Kalau kami gak terjepit terhimpit... bahkan nyaris tercekik tagihan-tagihan biaya rumah sakit yang ratusan ribu dollar! Kalau semua mulus dan bahagia...

Where would I be now???

Pasti hilang, gak kenal Tuhan. Pasti sombong gak pernah punya waktu melirik ke bawah. Pasti angkuh terlena segala yang nyaman dan mudah sehingga gak merasa perlu mencari pertolonganNya. Yang jelas... kalau segala sesuatu tidak terjadi seperti yang sudah terjadi... pasti hatiku, jiwaku tidak berada pada posisi seperti saat ini! Dan sekarang aku sudah berdamai dengan Tuhan, karena ternyata damai itu jauh lebih enak dan ringan dari pada kepahitan yang melelahkan jiwa. Aku dan Dia dalam pola hubungan yang sangat sehat saat ini! Otakku tak lagi penuh curiga dan mempertanyakan keputusanNya. Aku mengerti sekarang bahwa hidupku mempunyai suatu tujuan Ilahi yang jauh lebih besar dari diriku sendiri, jauh lebih berarti dari sekedar hidup yang menurut definisi duniawi! Dengan pemikiran dan kesadaran itu... hidupku menjadi lebih berguna bagi orang lain... dan impact-nya... terasa jauh lebih indah dan ringan di pundakku!

Untukku, dengan segala atribut keangkuhanku, pelajarannya seperti itu. Untuk Suri, adikmu mungkin materi dan tujuan pelajarannya berbeda. Untukmu (kalau Tuhan ijinkan kau mendengar dan berada ditengah kekacauan ini dan merasa pedih melihat penderitaan Suri dan mulai bertanya-tanya tentang keadilan Tuhan... berarti Dia juga sedang 'mengajarmu' something!).

Intinya adalah...
Di balik segala sesuatu yang terjadi di hidup kita... pasti ada suatu alasan dan tujuan yang jauh lebih besar dan baik!

Aku sungguh percaya bahwa... segala sesuatu, pada akhirnya, akan jatuh pada tempatnya masing-masing, tempat yang benar dan semestinya... sehingga kita bisa melihat alasan dan keindahannya!

Jadi Nilam, sahabatku...
Sementara ini, sambil menunggu dengan sabar segala sesuatu jatuh pada tempat semestinya itu... satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menjaga percaya, bertahan kuat dan penuh dukungan untuk Suri dan anaknya, dan selalu membawa mereka kepada Tuhan dan menaruh dengan yakin yang lain-lainnya di tangan Tuhan untuk Dia yang urus! ... kemudian kita akan kagum pada akhirnya betapa Tuhan itu besar, benar dan ADIL!


Sabar ya, Nilam...
Tuhan mencintai Suri, lebih dari yang mampu kau cerna dan mengerti saat ini!
I love you, and will always keep you and Suri in my prayers.
You are indeed a very special person!

God bless...
Kikz and fam.

Sunday, February 22, 2009

Bertahan Di hatiKu!

“Bertahan Di HatiKu!”


Aku tahu…

Hidupmu seperti sungai raksasa beraliran deras

Bergejolak bergemuruh menakutkan

Bergelombang berderu memekakan telinga


Kau takut, kau gentar

Kau lelah, kehabisan akal

Kau tercekik menggelepar kehabisan nafas

Kau menjerit, kau menangis

Kau menggigil, menipis asa

Kaki kecilmu tak mampu lagi melompat

Tangan lemahmu tak sanggup mengayuh dan berenang

Jantung rentamu tak kuat berdetak beraturan


Jangan takut anakKu

Jangan gentar buah hatiKu!

Mata kecilmu tak sanggup melihatKu

Namun Aku ada!

Menangis menahan perih dan rasa tak tega

Melihatmu, merasakan semua rasamu!

Kau milikKu, harta kesayanganKu

Masakan Aku rela membiarkanmu tertelan deras aliran?

Masakan Aku tahan melihatmu hancur dan terhilang?

Tak mungkin dan tak akan!.


Jangan berdiam, anakKu…

Jangan tenggelam, buah hatiKu!

Jangan menyerah dan hilang daripadaKu!


Berpalinglah dari segala gemuruh yang menciutkan nyalimu!

Dari semua deru yang memekakkan telingamu!

Lihat ke atas... dan temukan

ada jembatan kokoh akan membawamu ke seberang!

Gapai ke atas… dan rasakan

di ujung sentuhan jemarimu yang lelah

Ada hatiKu Kuulur bagimu!


Berpegang eratlah pada hatiKu

Bertahan di sana dan jangan terganggu

Tutup mata dan telingamu

Tarik nafas tenang satu persatu

Dengar detak jantungKu

Berirama sama dengan jantungmu.

Rasakan denyut nadiKu

Mengalir dalam kecepatan sama dengan nadimu.


And be still…

And be still…

And see for your self that you are there!


Dan tenang…

Dan tenang…

Dan lihat sendiri kau sudah tiba di sana!

Di seberang sungai raksasamu…

(Semua sudah berlalu, AnakKu…buka saja matamu!)


Di hamparan rumput dan bunga2 ungu

Di keteduhan dan suara alunan merdu

Di aroma semerbak memenuhi rongga dadamu

Di udara baru, nafas baru memuaskan bilik jantungmu

Di tempat lembut, kokoh tenang dan nyaman

Di situ harusnya tempatmu…

Bertahan di hatiKu!

Bertahan di hatiKu!



Kikz.

Thursday, February 12, 2009

Susah Senang...

( Diforward oleh Sdri. Essy )

Seorang petani mempunyai seekor kuda jantan yang sangat disayanginya. Setiap hari, dengan telaten ia merawat kuda itu. Suatu kali kuda itu kabur. Para tetangga datang menyampaikan rasa simpati atas kehilangan yang dialami si petani. Sebulan kemudian kuda itu balik lagi disertai serombongan kuda liar dari gunung. Rupanya kuda itu lari ke hutan. Dan, ketika kembali ia diikuti oleh teman-temannya. Para tetangga datang memberi ucapan selamat karena kini ia memiliki banyak kuda.

Suatu hari anak laki-laki si petani berusaha mengendarai salah seekor kuda liar itu. Entah bagaimana ia terjatuh. Kakinya terinjak oleh si kuda liar hingga patah. Akibatnya ia menjadi lumpuh. Para tetangga datang lagi menyatakan rasa simpati. Satu tahun berselang terjadilah perang. Semua pemuda harus berangkat ke medan perang. Hanya anak laki-laki si petani yang dibebaskan untuk tidak ikut berperang karena ia lumpuh. Dan ia satu-satunya pemuda yang selamat dari desa itu.

Di balik musibah kerap tersimpan berkat. Sebaliknya, di balik berkat tidak jarang tersembunyi kesusahan. Maka penting sekali untuk kita selalu mawas diri. Jangan kecil hati ketika tertimpa musibah, sebab dari situ bisa saja kita menuai kebahagiaan. Tetapi juga tidak lupa diri saat bergelimang berkat, sebab bisa saja kemudian kita mengalami kesusahan. Apa yang tampaknya seperti "ujung jalan" kerap hanya sebuah "belokan", masih ada kelanjutannya. Seperti kata Pengkhotbah, untuk segala sesuatu di dunia ini ada waktunya; waktu suka waktu duka, waktu manis waktu pahit. Kita tidak bisa menyelami sepenuhnya pekerjaan Tuhan

APABILA DUKA MENIMPA INGAT SAAT SUKA
SUPAYA TIDAK KECIL HATI.

APAILA SUKA MENGHAMPIRI INGAT SAAT DUKA
SUPAYA TIDAK LUPA DIRI


Ps. Terima kasih banyak atas kirimannya Essy, Tuhan memberkati! Saling mendoakan di manapun kita berada ya...!

Kikz.

Wednesday, January 14, 2009

Keledai Bijak!

Keledai biasanya dianggap sebagai binatang yang paling bodoh. Berikut sebuah cerita ringan yang menyajikan pembuktian terbalik... bahwa yang terpenting dalam hidup bukanlah "intelegencia-kecerdasan"
tetapi "attitude - sikap hati".
Selamat mebaca...
Semoga terberkati...!

Suatu hari keledai seorang petani jatuh ke dalam sumur. Binatang itu menangis pilu berjam-jam, sementara si petani mencoba memikirkan apa yang harus dia lakukan. Akhirnya ia memutuskan bahwa binatang itu sudah tua, dan sumurnya pun perlu ditutup, sehingga tidak perlu untuk mengangkat keledai itu keluar.

Ia mengerahkan seluruh tetangganya untuk membantunya menutup sumur tersebut. Mereka semua mengambil sekop dan mulai menimbun sumur dengan tanah. Mula-mula ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis sejadi-jadinya. Kemudian, semua takjub ketika ia berhenti menangis.

Setelah memasukkan beberapa sekop tanah kemudian, si petani akhirnya melihat ke bawah sumur. Ia terkejut akan apa yang dilihatnya. Terhadap setiap sekop tanah yang menimpa punggungnya, si keledai melakukan sesuatu yang luar biasa. Ia mengibaskan badannya dan mengangkat badannya ke atas dan menjadikan tanah yang terkibas dari tubuhnya sebagai tumpuan kakinya.

Ketika para tetangga petani terus menyekop tanah ke atas tubuh binatang itu, ia mengibaskan badannya dan selalu mengangkat badannya ke atas. Dengan segera, semua orang takjub ketika keledai itu tiba di permukaan sumur, dan dengan gembira melangkah keluar!

Kehidupan akan selalu dipenuhi oleh berbagai macam persoalan. Seperti ceritera donkey diatas Trik untuk keluar dari sumur adalah dengan mengibaskan tanah itu dan mengangkat badannya ke atas. Setiap kesulitan yang kita hadapi adalah batu pijakan. Kita dapat keluar dari sumur yang paling dalam dengan cara tidak berhenti & tak pernah menyerah! Kibaskan tanah, jadikan masalah sebagai pijakan kaki dan naik satu langkah ke atas...!



"Selamat menjalani tahun yang baru ini dengan semangat dan sikap hati yang dibaharui terhadap hidup. Tuhan memberkati!"

Kikz.

Tuesday, January 13, 2009

Natalan Kita Part-2

Hi semuanya....
Semua dalam keadaan baik dan bersyukur khaaaaannn????
Puji Tuhan.....!

Ini ada satu lagi slide show susulan tentang acara natalan kita yang baru lalu. Foto-fotonya diambil dari kameranya Tante Nandy dan barusan saya terima via photoshare. Thank you, Tante Nandy, Tuhan memberkati!

Oke-lah, Selamat menikmati.
Enjoy...
Have a blessed day, everyone....!

Click to play
Create your own slideshow - Powered by Smilebox
Make a Smilebox slideshow

Thursday, January 1, 2009

Our Trip To Virginia, Washington, DC and Maryland

Day Two...
The White House and Washington Monument!

Esok paginya, tanggal 26 Desember 2008 kami jalan-jalan ke Washington DC.
Sekitar jam 11.30 pagi check out dari hotel, di lobby udah menunggu Om Albert Ticoalu dan rombongannya yang mau jadi tour guide dan antar kami putar-putar DC.

Beriring-iringan kaya 3 mobil pengantin, meluncur menuju Washington DC. Perjalanan cuma makan waktu sekitar 30 menit. Sebenarnya kalau diukur dari jarak cuma 15 menit (karna dari Virginia ke DC cuma tinggal menyeberang Wilson Bridge) tapi karna muter-muter cari parkir itu yang yang lama!

Urusan cari tempat parkir ini yang rada repot! Karna hari libur, banyak banget wisatawan yang mau foto-fotoan di sana. Ruaaame!. Putar...putar... kliling... kliling... tempat parkir penuuuhhh! Terpaksa kami parkir dan jalan kaki lumayan jauh! Tapi karna pada happy mo foto-fotoan, ga ada yang mengeluh tuh... semua pada riang gembira, terutama si Tiara dan Oma Annie yang memang ratu jalanan!

Brrrrrrrrrrr..... dinginnya menusuk tulang!. Kasihan si baby Evelina... kedinginan dan karna ga bawa stroller... kacian juga Oma dan Mommy-nya, musti bergantian nggendong! (Bayangin tuh... menggendong si chubby Evelina pasti rasanya kaya nggendong sekarung beras... berat, bo!).

So.... ini dia hasil foto-fotoannya!
Silahkan di-enjoy.......

Parkir di sebelah kiri, nyebrang ke arah patung, jalan satu blok, belok kanan... jalan lurus ampe menthok... di ujung jalan adalah The White House... rumahnya president AS!

Dwi ga sadar tuh kalau Angky nongol di belakang!
Padahal maunya berpose sendiri bergaya model!

Tante Annie mau difoto sama mobilnya Om Lexi.
Tak ada rotan akarpun jadi, Ga ada orangnya ya mobilnya boleh deh...

Dwi
Photographernya difotoin! Sekali-sekali boleh lah...

Ibu Anneke Koyongian Pandelaki
Nah... ini dia model aslinya! Gak kalah gaya model kelas dunia!

Group shot... Tante Maya, Evelina, Starlet, Dwi, Tiara dan Tante Annie.

Evelina terpesona lihat Jumpy the Squirel!

"Stay low, Evelina... stay low! You don't want to scare him dan make him run away!" said Tiara. And Evelina did exactly what she was told. (Yeah, right... ).

Di lapangan besar yang memisahkan halaman belakang The White House dan Washington Monument. Di lapangan ini dipajang berjejeran pohon terang simbol Natal dan kaki dian simbol Hanukah.

Angky hobby tunjuk-tunjuk begini kalau difoto sendiri!
Pohon terang-nya tinggi, tapi sepi... ga seindah yang di Rockerfeller Plaza, New York! Tapi yah.. gpp-lah dari pada ga ada!

Tante Annie lagi ngobrol di telepon sama Om Lexi tuh... jadi ini bukan sekedar gaya pose lho!

Ibu Annie dan kaki dian... sama-sama pembawa terang! Amiiiiiiinnn.....!

Biarpun ga bagus... di bawah pohon terang ini orang bejubel berebut posisi untuk ambil foto lho... Ih, katrok juga ya?... (termasuk torang...he..he..).

Patung kurus menjulang tinggi ini tak bernama (atau cuma torang yang kurang info?). Di ujung pilar betonnya ada patung emas malaikat memanggul harpa bergaya romawi. Kurang jelas juga kalau bener-bener terbuat dari emas atau cuma berwarna emas!

Bro. Angky... tuh khan, main tunjuk-tunjuk lagi!
(Atau cuma mau pamer kaleng kue buatan Ibu Merry yang sebenarnya udah kosong?)

Satria dari negri Philadelphia, menyusur jalanan mencari cinta di Ibu Kota!
Cieee........ ndesooo!

Angky didn't even know what building behind him... pokoknya mau foto sendiri!

Dwi dan Annie... dua gadis merah putih! (cieee... gadis?)

So boleh badiet kua, Tante An....!

Polisi patroli keliling lokasi The White House naik kuda. Polisinya baik lho... mau berhenti sebentar dan berpose untuk difotoin para wisatawan. Padahal kalau polisi yang lagi tugas naik mobil atau berdiri... biasanya galak dan ga mau beramah-tamah. Ditanyapun jawabnya ala kadarnya... tanpa senyum!

"Cepetan Dwi, cepetan Dwi... fotoin sama kudanya!"

Tante Annie, Tante Dey dan Tiara.
Ini gedung apa ya... gedung tua dan besar persis sebelah kirinya The White House.

Pensylvania Avenue, Washington DC - alamat jalannya Gedung Putih.
Dulu jalan ini terbuka untuk jalan umum, tapi sejak peristiwa 911 ditutup untuk umum. Cuma boleh untuk wisatawan pejalan kaki.

Ini pintu gerbang untuk kalau mau bikin appointment masuk ke Gedung Putih.

The kids... di depan gerbang Gedung Putih.

Tante Annie... hobby banget berpose dekat-dekat mobil polisi.

Tiga wanita dari tiga generasi... Tante Dey, Starlet dan Evelina.

Tante Dey dan Angky... lagi ngomongin apa sih... serius sekaleeeee....

Tuh khan... Tante Annie dan mobil polisi (lageeeee....!)

Alet, Tante Annie dan Tiara... Peace Out!

Si cantik Alet dan Tiara.

Tiara ngantuk ya???

Yang Terhormat Bapak President USA ke 45! Siapa mau mendaftar jadi First Lady-nya?????


Group Shot.... Tante Annie, Tante Maya, Evelina, Tante Dey, Tiara, Starlet dan Angky.
(Minus Dwi... taking picture!)


Oke deh saudare-saudare semuenyeee....
Udeh abis nih fotonyee... ampe jumpe di laen kesempetan yeee....
Bye for now...
God Bless you like always...!!!!