Tuesday, October 7, 2008

Surat Dari David Letterman; Bangsa Yang Tak Tahu Berterima Kasih!

Kiriman dari : Ibu Maggy Chiglo
Di Terjemahkan oleh Kikz

Tak peduli apa kubu politik anda,
surat ini membuka mata...
Betapa kita adalah orang-orang yang tak tahu berterima kasih!!!


David Letterman menulis:

" Seperti yang anda ketahui, saya tidak nge-fans sama President Bush, tapi ini bukan soal Bush. Ini soal kita, sebagai bangsa Amerika, dan sepertinya hal ini sudah menjadi ciri khas kita.

Dua hari lalu saya membaca majalah Newsweek dan menemukan sebuah poling data yang mengejutkan dan sulit saya percaya. Tapi kalau dilihat dari mana sumbernya, rasanya sih pasti benar, ya nggak?

Poling jajag pendapat majalah Newsweek mencatat bahwa 67% masyarakat Amerika tidak puas dengan arah perkembangan negri ini, dan 69% tidak puas dengan performa kepemimpinan Presiden Bush.

Dengan kata lain, 2/3 warga Amerika pokoknya tidak puas, tidak happy dan menuntut perubahan.

Dasarnya saya ini orang yang suka menelusuri permasalahan, saya mulai berpikir, "Apa sih yang membuat kita so unhappy dan tidak puas?"

A. Apakah karena kita punya listrik dan air bersih 24 jam sehari, 7 hari seminggu?

B. Ataukah 'ketidak bahagiaan dan ketidak puasan' kita itu disebabkan karena kita bisa menikmati AC di musim panas dan heater di musim dingin?

C. Atau mungkin karena 95.4 persen dari masyarakat yang 'tak puas' ini mempunyai pekerjaan?

D. Mungkin karena setiap saat, kapan saja, kita bisa ke toko swalayan dan toko serba ada dan melihat makanan yang berlimpah, yang sesaat ini saja lebih banyak makanan di toko itu dari pada di Dafur sepanjang tahun!

E. Mungkin karena kita bisa naik mobil dari Lautan Pasifik ke Lautan Atlantik tanpa harus menunjukkan dokumen pengenal di setiap perbatasan states.

F. Atau mungkin juga karena ratusan hotel yang bersih dan aman yang dengan sangat mudah dapat kita temukan di sepanjang perjalanan yang menyediakan tempat persinggahan sementara untuk kita beristirahat.

G. Atau... memiliki ribuan restoran dengan sajian makanan beragam dari seluruh dunia sepertinya tidak cukup bagus untuk kita?

H. Atau mungkinkah karena kalau kita mengalami kecelakaan, petugas emergensi dengan cepat datang dan memberi pelayanan untuk menolong, bahkan kadang datang dengan helikopter untuk membawa anda ke rumah sakit.

I. Mungkin anda salah satu dari 70% warga Amerika yang memiliki sebuah rumah.

J. Mungkin anda jengkel dan tidak puas karena kalau terjadi kebakaran, sekelompok petugas pemadam kebakaran yang terlatih dan profesional bisa datang dengan cepat dan menggunakan peralatan serba canggih untuk menolong kita memadamkan api, dan menyelamatkan jiwa anda dan keluarga, dan harta benda anda.

K. Atau kalau ada perampok masuk rumah anda dan berusaha mencuri salah satu flat screen TV anda, dengan cepat seorang petugas keamanan yang dilengkapi dengan senjata dan rompi anta peluru datang untuk melindungi anda dan keluarga dari tindak kejahatan atau kerugian materi.

L. Semua itu terjadi di lingkungan yang bebas dari bom dan perkosaan dan penjarahan warga. Lingkungan di mana 90% warga remajanya mempunyai komputer dan telepon genggam.

M. Bagaimana tentang kebebasan beragama, berpolitik dan bersosial budaya yang kita nikmati yang adalah kecemburuan bagi banyak warga negri lain di muka bumi?
Mungkin itu yang menyebabkan 67% dari anda, masyarakat Amerika menjadi so unhappy dan tidak puas.

Kenyataannya, kita adalah kelompok terbesar di dunia, kumpulan orang-orang manja, yang tidak tahu berterima kasih!!!!

Tak heran kalau dunia menyukai U.S, tetapi sinis terhadap warganya. Mereka melihat kita dari kepribadian kita yang tampak. Orang-orang paling beruntung di dunia, tetapi tak pernah berhenti 'mengeluh dan merengek' tentang hal-hal yang tidak kita punyai dan tentang segala yang tidak kita sukai di negri ini.

Padahal yang seharusnya... kita perlu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang maha baik bahwa kita hidup di negri ini.

I know, I know. Bagaimana tentang Presiden yang membawa kita berperang dan yang kelihatannya tidak punya planning untuk bisa keluar dari perang itu? Presiden yang hanya mendapat 31% dukungan dari warganya itu?

Diakah Presiden yang sama yang memimpin bangsa ini pada pengalaman gelap 9/11? Presiden yang samakah yang menurunkan pajak untuk membawa perekononian negri ini keluar dari resesi? Mungkinkah ini orang yang sama yang disebut-sebut berhasil melindungi semua warga yang 'manja dan tak tahu berterima kasih' sehingga mereka aman dari serangan teroris? Pucuk pimpinan angkatan bersenjata yang semuanya pasukan suka rela, yang saat ini sedang berjuang di medan perang untuk membela dan melindungi anda dan saya?


Apakah anda dengar keburukan Presiden itu dari berita dan talk show? Begitu besarnyakah pengaruh berita-berita ini bagi hidup anda, sehingga anda begitu unhappy sehingga gagal melihat sekeliling dan melihat segala yang baik yang sebenarnya bisa membuat anda senang?

Coba pikir... apakah anda jengkel dengan Presiden karena benar-benar dia menyakiti atau merugikan anda secara pribadi, ATAU karena 'media massa' yang mendikte anda dengan mengeksploitasi berita setiap hari bahwa dia gagal 'menjilat' kepada anda, bangsa yang manja dan tak tahu berterima kasih!

Jangan salah dalam hal ini.

Tentara kita di Iran dan Afganistan dengan suka rela mengabdi, dan dalam banyak kasus telah kehilangan nyawa untuk membela kebebasan anda.

Sebenarnya tidak ada keharusan yang mengatur ini. Mereka tidak wajib pergi berperang. They are able to refuse to go and end up with either a ''general'' discharge, an "other than honorable'' discharge or, worst case scenario, a ''dishonorable" discharge after a few days in the brig.

Jadi mengapa juga masih saja ada rasa ketidak puasan bagi 69% warga Amerika?

Terserah anda mau bilang apa, tapi saya menyalahkan media. If it bleeds, it leads (kalau berdarah, baru mengundang!) dan mereka memang spesialisasinya pada menyebarkan berita buruk.

Semua orang suka menonton berita tentang kecelakaan mobil tragis yang berdarah -darah dan ringsek. Berapa orang yang mau menonton anak-anak menjual lemonade di pojok jalan?

Media massa sadar betul fenomena ini. Dan hasil akhir media adalah produk korporasi yang berbasis keuntungan/ profit. Mereka menawarkan berita yang menjual, dan ketika dikritik, selalu berusaha membela aksi mereka dengan cara membenarkan diri menggunakan segala cara.

Coba pertanyakan mengapa mereka memperbolehkan seorang pembunuh seperti OJ Simpson menulis buku tentang bagaimana dia tidak membunuh istrinya, tetapi kalaupun dia yang membunuh, begini caranya dia membunuh.... Gila khan!

Matikan TV, bakar Newsweek, dan pakai New York Times untuk alas sangkar burung anda. Dan mulailah menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih atas semua yang kita miliki sebagai satu bangsa, satu negri.

Faktanya, jauh lebih banyak hal baik dari pada hal yang buruk. Kita adalah salah satu negri dengan orang-orang yang paling beruntung di muka bumi. Seharusnya kita berterima kasih kepada Tuhan minimal beberapa kali sehari, atau setidaknya berusaha menjadi orang yang tahu menghargai dan berterima kasih.

Banyaknya hurricanes, tornados, amukan api yang lepas kendali, tanah longsor, banjir, badai ekstrim yang memporak porandakan negri ini dari ujung ke ujung, dan dengan maraknya ancaman flu burung dan serangan teroris...

"Apakah kita yakin ini saat yang tepat untuk menghapus Tuhan dari Pledge of Allegiance? (= Sumpah Kesetiaan Anak Bangsa Amerika)"


David Letterman


No comments: