Friday, September 26, 2008

Mengenal Allah


Oleh: Rev. Franky Pandelaki

Siapakah Allah itu bagi saudara?

Coba lanjutkan kalimat berikut dengan kata-kata yang ada di pikiran anda saat ini:

“Hari ini, bagiku, Tuhan adalah…….”


Ketika saya lontarkan pertanyaan yang sama kepada jemaat dalam forum doa hari Rabu, saya mendapat berbagai jawaban yang indah-indah. Ada yang bilang: Hari ini bagi saya, Tuhan adalah Bapaku. Hari ini bagi saya, Tuhan adalah pelindungku, Tuhan adalah sahabatku, Tuhan adalah pelepasku, Tuhan adalah kekasihku, Tuhan adalah penyembuhku… Tuhan adalah segalanya bagiku, dan sebagainya!


TEPAT sekali! Tidak ada jawaban yang salah.

Tetapi… coba kita perhatikan lebih dekat. Semua jawaban di atas adalah ‘definisi Tuhan bagi kita sesuai kepentingan kita’. Kita cenderung mengenal dan ‘menamai’ siapa Tuhan bagi kita menurut frame yang sesuai dengan kebutuhan kita saat ini!


Itu tidak salah, tetapi … sejauh mana sebenarnya kita mengenal Allah, Tuhan sebagai pribadi yang lepas dari kebutuhan kita? Sedalam apa pengenalan kita terhadap pribadi, karakter, hati, sifat Allah… lepas dari kerangka kepentingan kita, lepas dari kerangka ‘apa yang dapat Dia lakukan’ bagi kita?


Mengenal Allah secara hakiki adalah… mengenal siapa Dia sebagai pribadi. Mengenal bagaimana sifatNya, hatiNya, perasaanNya, dan karakterNya. Seberapa pentingkah pengenalan terhadap Allah ini? Bukankah cukup mengenal Allah dengan predikat-predikatNya seperti yang kita butuhkan?


Hosea 4:6

Umatku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imamKu; dan karena engkau menolak pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.


Unfortunately, NOT…

Tidaklah cukup kalau pengenalan kita terhadap Allah hanya sebatas predikatNya sesuai kebutuhan kita saja! Tidaklah cukup mengenal Allah hanya sebatas pada apa yang dapat Ia lakukan dan berikna pada kita saja!

Mengenal Allah… termasuk mengenali, tidak menolak melainkan mengikutiajaran-ajaranNYA! Dan kalau ini gagal kita lakukan…Umatku binasa karena tidak mengenal Allah…


Ada konsekuensi yang tegas dan ‘mengerikan’ kalau pengenalan kita terhadap Tuhan hanya setengah-setengah!. Anak-anak kita, keturunan kitapun… tidak akan dikenal Tuhan. Artinya mereka tidak akan berada di jalan Tuhan. Apa lagi yang lebih menyedihkan bagi orang tua yang dalam Tuhan selain kalau anak-anaknya tidak mengenal Tuhan? Ini akan berarti disaster!


Marilah kita berusaha setiap hari menggali makin dalam dan mengenali siapa sebenarnya Allah itu. Apa sifat-sifatnya, bagaimana karakterNya, bagaimana kepribadianNya? Mari mulai mengenal bagaimana sifat Allah!


Hosea 6:3

Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.


Allah itu setia… selalu ada!

…seperti fajar!

Tak peduli apakah mendung, apakah terang benderang, apakah di Amerika yang kaya, apakah di Sudan yang selalu miskin… fajar itu selalu muncul setiap hari! Selalu ada!

Allah kita… kalau kita kenali Dia…Dia itu selalu ada! Dalam suka, dalam duka, ketika sukses, ketika mengalami penderitaan… DIA SELALU ADA! Cuma kita saja yang seringkali kurang peka terhadap kehadiranNya dan masih saja mencoba-coba menghadapi hidup seorang diri. Mengolah masalah dengan pikiran sendiri. Makanya semuanya terasa berat dan kita sering merasa sepi! KARENA KITA KURANG MENGENAL ALLAH!


Allah itu… memberi penyegaran, menghidupi!

… seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi!

Air itu menyegarkan. Air itu membasuh dan membersihkan. Air itu… terutama air hujan di akhir musim… itu menghidupkan! Pada akhir musim panas, hujan mulai datang. Hujan ini yang memungkinkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk hidup.

Kalau kita mengenal Allah dari sisi hatiNya… bukan hanya dari sisi kebutuhan kita, Ia akan menjadikan kita kuat dalam pengiringan kita kepadaNya. Seperti pohon-pohon yang selalu disirami dan dihidupi oleh hujan akhir musim… lama-lama akan bertumbuh dan menjadi kokoh!


Yeremia 31:33, 34

Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka: maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu. 34-Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Demikianlah firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.


Allah itu… aktif, inisiatif dan antusias!

…Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka.

Tuhan sangat mau dan berinisiatif melakukan segala cara agar kita mengenal Dia. Dia bukan Allah yang diam saja…yang hanya menunggu kita menghampiri dan berusaha sendiri untuk mengenali Dia. Dia tidak mau kita ‘bertepuk sebelah tangan’. Tetapi Allah juga berinisiatif…bergerak maju dan mendekati kita, membuka hatinya untuk kita kenali. Memberi dan menaruh Firmannya, menuliskannya di hati kita!


Tuhan sudah memulai duluan… tinggal kita menyambut tanganNya. Jangan menolak upaya pengenalan kepada Tuhan yang sudah dibuka jalan oleh Dia sendiri. Sediakan hati kita untuk Tuhan menuliskan segala isi hatiNya. Proses penulisan ini mungkin harus melalui proses yang menyakitkan. Hati kita harus tertoreh agar bisa terisi. Tetapi kalau kita mau dan bersedia… kita akan mengenal Dia lebih dalam.


…Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.

Betapa antusiasnya Tuhan! Bahwa suatu saat nanti, semua manusia akan mengenal Dia. Betapa Dia rindu semua kita mengenal Dia! Supaya apa? Supaya kita semua tidak binasa! Supaya seluruh manusia dapat diselamatkan.


Allah itu… pemaaf, tulus murni!

…Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.

Berapa kali, ketika ada yang bersalah kepada kita, kita mengatakan ini: “Aku sih sudah memaafkannya, sudah nggak ada apa-apa dengan dia. Tapi kalau melupakan, tunggu dulu!” itu memaafkan cara dunia, bukan cara Tuhan!


Kepada bangsa Israel yang tegar tengkuk, yang sering membangkang dan menyakiti hatiNyapun Tuhan mengampuni dan tidak mengingat lagi. Betapa Allah itu pemaaf. Dan dengan tulus murni Ia tidak akan lagi mengingat dosa kita.


Mengenal Allah… harus kita lakukan dalam jenis hubungan yang bilateral.

One on one! Antara saya dengan Tuhan. Antara anda dengan Tuhan. Jangan pengenalan kita dengan Tuhan hanya berdasarkan ‘kata orang’ saja! Sebab kalau hanya berdasarkan ‘kata orang’, kita tidak akan memiliki pengalaman-pengalaman pribadi dengan Dia… yang manis, yang menguatkan, yang menghiburkan, yang memberi kemenangan…yang menyelamatkan dan menghindarkan kita dari hukuman binasa!


Selamat berkenalan kembali dengan Tuhan… makin dalam! Tuhan memberkati!

(Kikz)



No comments: