Tuesday, September 30, 2008

Menjadi Terang.


Oleh : Bpk. Pdt. Lexie Pandelaki

Matius 5 : 14-16 14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan oranf supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di surga.

Beberapa hal penting yang HARUS digaris bawahi tentang 'Menjadi Terang':

1. Terang itu HARUS menyinari sekeliling!

Artinya TERANG yang kita hasilkan haruslah memberi manfaat bagi orang lain, bukan hanya untuk konsumsi pribadi!.

Banyak orang yang berusaha keras menjadi terang, tetapi dengan motifasi yang salah. Aktif di gereja, melakukan banyak bidang pelayanan, berlomba-lomba memberi sumbangan... dan sebagainya! Tetapi di balik semuanya itu, tujuannya adalah untuk 'kemuliaan diri sendiri'. Agar di puji. Agar terkenal karena sumbangannya diliput media. Agar kelihatan rohani. Agar populer di gereja (atau di lingkungan). Agar mendapat imbalan yang lebih... dan sebagainya!

Jangan bersinar percuma! Kalau kita melakukan semua itu untuk kebaikan dan keuntungan pribadi... terang kita percuma!

Marilah kita menjadi terang yang memberi manfaat bagi orang lain, dan membawa kemuliaan HANYA bagi Tuhan saja, Sang Empunya Terang itu!

2. TERANG kita HARUS ditaruh di tempat yang benar!
Sebuah lilin kecil kalau kita nyalakan dan kita taruh di luar pada siang bolong di mana matahari bersinar cerah... apakah ada manfaatnya? Apa artinya kalau kita menjadi terang tetapi selalu saja berada di tempat yang salah?

Sebaliknya, coba anda nyalakan satu batang lilin kecil di tengah malam, ketika sedang mati lampu. Lilin yang kecil mungil itu akan menyala terang sekali... karena keadaan yang kontras dengan sekelilingnya yang gelap gulita.

Banyak anak Tuhan yang karena 'ingin menjadi terang' memilih untuk bergaya hidup eksklusif. Memilih-milih teman. Tidak mau bergaul dengan si ini, si itu karena dia begini, dia begitu. Tidak mau berteman dengan orang 'berdosa' karena takut ketularan dosa. Atau karena takut terlihat orang lain dan risi dengan pandangan 'apa kata oranga' kalau saya berteman dengan dia.

Banyak anak Tuhan yang bergaya hidup sok suci... hanya mau bergaul dengan lingkungan gereja saja. Bukan di dalam gereja terang kita teruji! Bukan di lingkungan yang 'seiya sekata' sepandangan, seiman terang kita berfungsi maksimal. Justru di luar sanalah... bagi orang-orang yang perlu mengenal Tuhan lewat kita... terang kita teruji apakah sudah berfungsi maksimal menjalankan tujuan utamanya, yaitu sebagai alat penerangan!

Marilah kita menjadi terang yang bersinar di gelap dan berada di tempat tinggi. Agar terang kita benar-benar bermanfaat utama dan maksimal... bagi semua orang!

3. TERANG kita HARUS bersedia dikonsumsi oleh terang.

Makin lama sebuah lilin menyala, akan makin habis termakan oleh api. Kalau ingin menjadi terang, kita harus juga siap habis, berkorban!

Jaman dulu sebelum listrik dan lampu pijar ditemukan, sebuah lilin mempunyai fungsi yang sangat krusial. Yaitu benar-benar berfungsi sebagai alat penerangan! Tetapi jaman sekarang fungsi pokoknya tergantikan oleh listrik, lampu pijar, dll. Fungsi lilin bergesar HANYA sebagai barang komoditi, yang pada waktu-waktu tertentu saja menjadi sangat komersil.

Lilin merah atau pink berbentuk hati, laku keras sekitar hari Valentine. Lilin hijau atau merah yang tinggi langsing, laku keras menjelang dan sekitar hari Natal. Lilin aroma terapy laku keras sekitar Mothers day dan Valentine... dan sebagainya. Fungsi utamanya sebagai alat penerangan tidak tampak lagi!

Jangan komersilkan TERANG kita! Tuhan memberi perintah yang sangat spesifik bagi kita... yaitu menjadi teranglah untuk menerangi sekeliling, bukan untuk tujuan-tujuan komersil dan untuk pajangan keindahan saja!

Menjadi teranglah dan tidak mengharapkan balasan, bersedia sampai habis-habisan terbakar oleh terang itu sendiri.

4. Jangan tutupi TERANG kita dengan gantang!

Gantang di sini berbicara soal masalah duniawi atau ekonomi.
Ada sebagian orang yang punya kecenderungan semakin diberkati dengan berkat-berkat jasmani... semakin lupa ia menjalankan fungsinya untuk bersinar menjadi terang. Atau ada sebagian orang lagi yang sebaliknya... kalau sedang Tuhan ijinkan menghadapi masalah atau keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan, ia 'ngambek' dan tidak sanggup lagi menjalankan fungsinya untuk menerangi sekeliling.

Menjadi terang bagi Tuhan, adalah setiap waktu... seumur hidup! Bukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Bukan hanya waktu di berkati saja, dan bukan hanya waktu susah saja.

"Selamat menjadi terang, Tuhan memberkati!"

(Kikz)

No comments: