Friday, September 26, 2008

Transformasi dan Penyembahan.


Oleh : Pdt. Lexie Pandelaki


Pada dasarnya manusia adalah mahluk religius. Ini terlihat dari salah satu sifat dasar manusia. Manusia mempunyai kecenderungan untuk mencari figure yang dapat disembah. Figure penguasa yang dapat menuntun, memimpin, menguasai… menjadi obyek penyembahannya.


Hanya saja… pada perkembangannya fenomena ini menjadi bercabang ke muara yang berbeda. Ada manusia yang berjalan di track yang benar dan mencari dan menyembah Tuhan penciptanya. But unfortunately… ada yang menyimpang dan mulai mencari obyek penyembahan yang salah, yaitu hal-hal lain selain Tuhan!


Dari sejarah penciptaannyapun sebenarnya manusia mengalami suatu proses penciptaan yang unik… lain dari pada yang lain. Kita tahu bahwa semua bumi dan isinya diciptakan Tuhan HANYA DENGAN BERFIRMAN! Jadilah bumi… maka bumi terjadi. Jadilah langit… maka langit ada. Jadilah terang dan gelap… maka tercipta sesuai Firman Allah.


Kejadian 1;3-25

Kejadian 1:26,27


Tetapi ketika tiba waktunya Tuhan Allah menciptakan manusia… Dia bukan hanya berfirman… tetapi BEKERJA dan BERKARYA dengan kedua tanganNYA! Dan blue print penciptaan manusia adalah ‘sesuai dengan peta dan teladanNya’!. Alasan ini saja seharusnya cukup meyakinkan bahwa Tuhan Allah mengangggap manusia sebagai ciptaannya yang paling dekat di hatinya… paling berharga!


Tujuan penciptaan


Efesus 1:12-14

12-Supaya kami yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaanNya.13-Di dalam Dia kamu juga-karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikannya itu. 14-Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagiani kita sampai kita memperoleh seluruhnya yaitu penebusan menjadikan kita milik Allah untuk memuji kemuliaanNya.


Tujuan pokok penciptaan kita adalah… untuk memuliakan Tuhan!.

Created religious, manusia dilengkapi oleh Tuhan dengan instinct untuk menyembah! Itu merupakan bagian dari chip yang ditanam Tuhan dalam diri manusia. Itulah sebabnya manusia selalu membutuhkan figure superior yang dapat dijadikannya obyek penyembahannya.


Strata penyembahan yang bagaimana yang Tuhan perlukan dari kita?


Mazmur 115:4-8

4-berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, 5-mempunyai mulut tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat, 6-mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya, 8-seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.


...seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya dan percaya kepadanya!

Kecenderungan manusia, selalu berusaha menjadi serupa dengan obyek yang disembahnya! Meniru perilaku sembahannya. Mencontoh figure dan pribadi sesembahannya.


Makanya berbahagialah orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai obyek penyembahannya. Karena ia akan menjadi serupa dengan Tuhan. Minimal ia mempunyai kecenderungan untuk berusahan menjadi serupa dengan Tuhan. Menjadi serupa di sini BUKAN berarti menjadi Tuhan, atau menggantikan Tuhan. Tetapi mewarisi karakter-karakter ilahi dari Tuhan!. Memiliki sifat-sifat dan kepribadian Tuhan. Memakai perilaku Tuhan dalam hidup sehari-harinya! Memiliki pikiran-pikiran Tuhan!


Strata (level) yang Tuhan perlukan dalam perjalan hidup penyembahan kita kepadaNya adalah:

Memuja, mendekat dan menjadi serupa dengan yang kita puja!


Bukan memuja dan menyembah dari kejauhan. Bukan memuja dan menyembah dengan berdiam diri tak bergerak. Bukan memuja dan menyembah yang pasif! Penyembahan kita kepada Tuhan haruslah merupakan proses tranformasi dan asimilasi kita dengan Tuhan, yang menjadi obyek sesembahan kita!


Agar proses asimilasi dan tranformasi ini berjalan baik dan akhirnya membuahkan hasil asimilasi dan transformasi yang sempurna…yaitu kita menjadi serupa dengan Tuhan… diperlukan kepekaan terhadap panggilan Tuhan (melalui suara hati nurani) untuk menyembah!


Tuhan mempunyai cara yang luar biasa banyak dan beragam untuk memanggil kita mendekat dan menyembah kepadaNya. Untuk memuji dan bergaul akrab denganNya. Contoh praktis yang sangat sederhana… kalau hingga larut malam kita tak juga bisa tidur, lazimnya orang dengan gampang menarik kesimpulan… oh, lagi banyak pikiran, oh, lagi dirasani orang, oh, lagi dirindukan keluarga… oh, terlalu banyak minum kopi jadi nggak bisa tidur, dll!


BUKAN! Itu adalah salah satu cara Tuhan untuk memanggilmu untuk segera berlutut, berdoa dan bercakap dengan Tuhan. Menyembah dan memuji Dia dalam alunan lagu-lagu pujian secara pribadi. Itu cara Tuhan mengatakan…”Come and talk to me, I miss you so much!” . Dari percakapan pribadi dengan Tuhan semacam inilah Dia menyediakan diri untuk makin dikenal secara pribadi oleh kita. Dia sedang membuka hatiNya, PikiranNya… dan karakter-karakter ilahiNya untuk kita kenali dan kita tiru!


Roma 1:24,25

24-Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.25-Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah mahluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji dan dimuliakan selama-lamanya. Amin.


Proses asimilasi dan tranformasi dalam penyembahan kita adalah suatu proses yang AKTIF… bukan pasif!


Kolose 3:1,2

Karena itu kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk disebelah kanan Allah. 2-Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.


… carilah! Pikirkanlah!

Dua kata ini mempunyai muatan kegiatan, atau pekerjaan, atau upaya…atau segala sesuatu yang harus secara aktif kita lakukan. Do something…berusaha, berupaya!.


Hidup kita akan menjadi kemuliaan bagi Tuhan sang Pencipta kita (berarti sukses sesuai tujuan penciptaan kita!) kalau kita selalu aktif berupaya mencari, memikirkan hal-hal yang ilahi. Memakai karakter ilahi Allah dalam hidup sehari-hari kita.

Penyembahan kita kepada Tuhan akan memenuhi strata yang Tuhan tentukan kalau kita selalu berupaya untuk berasimilasi, bertransformasi menjadi serupa dengan Kristus.

Penyembahan dan Transformasi kita dengan Tuhan HANYA akan berhasil kalau… secara aktif kita berupaya mengenal karakter dan pribadi Sang Sesembahan kita itu dengan mendekatkan diri, bergaul akrab dan mencintai segala yang ada padaNya!


Selamat bertranformasi… Tuhan memberkati!

(Kikz)



No comments: