Monday, September 22, 2008

Perjalanan Ke Surga


Oleh: Rev. Franky Pandelaki

Bagaimana seharusnya 'arah' perjalanan kita menuju surga?

Ulangan 28 : 13, 14
13. Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan terus naik dan bukan turun, apabila engkau mendengar perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia, 14. dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan ataupun ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.


Dalam perjalanan pengiringan kita kepada Tuhan, sering kali kita bertanya-tanya "sudah benarkah pengiringanku ini?"

Sebenarnya ada barometer sederhana yang bisa kita pakai sebagai tolok ukur benar tidaknya pengiringan kita kepada Tuhan. Yaitu... apakah jalan kita TERUS NAIK dan TIDAK TURUN! Artinya, segala sesuatu dalam pengertian iman dan rohani yang kita lakukan seharusnya dalam posisi 'mendaki'.

Tolok ukurnya bukan pada 'di ketinggian mana posisi kita saat ini'. Tidak penting apakah rohani kita saat ini masih berada di lembah, sudah dipertengahan, atau hampir mencapai puncak. Orang yang merasa rohaninya sudah berada di puncak sekalipun, kalau dia cukup puas kemudian memilih untuk kembali menurun, atau at least stuck dan diam di tempat... berarti dia belum berhasil!. Karna yang Tuhan mau... TERUS NAIK dan tidak pernah turun hingga akhirnya tiba di surga bersama Bapa.

Jadi yang terpenting bukan setinggi apa posisi kita saat ini, tetapi masihkah kita bergerak naik!.

Bagaimana supaya perjalanan kita terus bergerak naik dan tak pernah turun?

Yang pertama...

Kenali di mana posisi kita sekarang ini... dari titik mana kita berangkat!

Yohanes 14:2,3
2.Di rumah Bapaku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian tentulah aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu. Supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Saat ini, kita belum berada di rumah Bapa, di surga... kita masih di bumi!. Dalam keseharian kita masih bersentuhan dengan hal-hal yang di bumi, hal-hal duniawi!. Justru dengan hal-hal inilah kita masih harus berjuang agar tidak terjegal dan tergelincir turun. Atau agar tidak menjadi bosan dan akhirnya memilih diam di tempat dan tak mau lagi berjuang untuk bergerak naik!

Yang kedua...

Kenali siapa diri kita!

I Petrus 2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.

... umat kepunyaan Allah! Dalam perjalanan pendakian menuju surga... jangan pernah merasa sendiri! Kita ini ada pemiliknya! Semua langkah dan jalan setapak yang kita lalui... diatur oleh Sang Empunya hidup kita! Itu juga berarti bahwa kita tidak boleh melangkah asal-asalan dan semau sendiri. Segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup haruslah 'menceritakan' tentang Tuhan yang memiliki kita!

Kalau kita bermulut kasar dan suka memaki... apakah kita mencerminkan karakter Tuhan yang di dalam kita?. Kalau kita pendendam, iri hati, jahat, suka menyakiti hati orang, sombong dan pembenci... bisakah orang lain melihat di hidup kita perbuatan-perbuatan besar Allah yang memiliki kita?

Kalau karakter-karakter negatif masih melekat pada keseharian kita... berarti kita sedang MENURUN DRASTIS!

Yang ketiga...

Kenali siapa musuh kita!

Untuk para pendaki gunung, musuh utama yang harus mereka perangi adalah... rasa lelah, rasa kantuk, lapar, haus, bosan dan rasa putus asa dan ingin meyerah!. Untuk kita, dalam perjalanan pendakian ke rumah Bapa... siapa musuh yang harus kita perangi?

I Yohanes 3:8
Barang siapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari iblis, sebab iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Manusia menyatakan diriNya yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan iblis itu.

Kejadian 3:15
"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dengan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan keturunanmu akan meremukkan tumitnya."

Musuh kita adalah iblis dan kuasa kegelapan. Bukan sesama! Jangan membebani perjalanan pendakian kita dengan 'permusuhan' dengan sesama. Kalau dalam kehidupan sehari-hari kita masih sering bermusuhan dengan teman dan saudara, sering menyerahkan diri pada kemarahan yang meledak-ledak, mencari-cari kesalahan orang lain, membenci dan tidak mau memaafkan... dll. HATI-HATI! Karena itu indikasi bahwa perjalanan kita sedang MENURUN! Dan selama hal ini belum kita bereskan... perjalanan kita tidak akan pernah bergerak naik, melainkan makin turun...turun... dan akhirnya makin menjauh dari rumah Bapa!

Yang keempat...

Kenali siapa Pembela kita!

I Timotius 6:16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak dapat melihat Dia dan memang manusia tak dapat melihat Dia! BagiNyalah hormat dan kuasa yang kekal!. Amin

Tuhanlah pembela kita! Dan Pembela kita tidak dapat terhampiri oleh maut! Kalau kita melekat erat pada Pembela kita yang adalah terang yang tak terlihat oleh kuasa kegelapan... kitapun akan memancar terang yang yang sama dan kitapun tak akan terhampiri oleh maut. Artinya, Tuhan beri kita kuasa dan kekuatan untuk mengalahkan kuasa kegelapan!

Kalu iblis tak dapat melihat dan tak dapat menghampiri kita, kalau perbuatan- perbuatan kuasa kegelapan tidak ada pada kita... berarti musuh telah terkalahkan! Artinya... perjalanan kita sedang mendaki dan terus bergerak naik! Dan sebentar lagi kita akan sampai di surga, di rumah Bapa... untuk berada bersama-sama dengan Bapa!

"Selamat mendaki, Tuhan memberkati!"

(Kikz)














No comments: